Lelaki di Sepanjang Kisah

Setelah sekian lama menghilang, lelaki itu kembali mengisahkan banyak hal yang ia jumpai selama ia bepergian pada jalan-jalan yang sepi; pada tapak yang tidak banyak dilewati oleh orang-orang normal pada umumnya. Jalan yang banyak ditumbuhi oleh cemas dan keraguan. Pada beberapa tikungan juga tampak beberapa taruk harap dan angan yang tumbuh bersamaan dengan semak belukar. Lelaki yang tampak lesuh itu tampak belum menemukan sebagian dari dirinya. Kini tujuannya hanya satu, yakni menuruti sepasang kakinya untuk terus melangkah. Menyusuri lorong yang menjanjikan apa yang baik, apa yang bagus dan apa yang indah. Baginya tidak penting di mana kakinya berlabu, ia hanya mau menikmati tiap keringat yang membasahi tubuhnya. Sebab hari ini keringat menjadi sangat sulit dijumpai, sebab semua orang dapat makan tanpa harus berkeringat. Berbeda dengan situasi beberapa dekade kehidupan yang lalu. Sang lelaki akhirnya sadar bahwa ia terlanjur melibatkan banyak orang dalam perjalannya, p...