Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Hidup Terlalu banyak Aminnya.

Gambar
Pada suatu hari yang membosankan, sang lelaki merangkai keributan di kepalanya. Tentang banyaknya amin yang bertebaran pada lembaran percakapan manusia hari ini. Ia baru saja kehilangan orang yang paling ia cinta, ya setidaknya dulu sang lelaki pernah berpikir untuk menghabiskan sisa waktu bersamanya. “Benar bahwa kematian hanyalah satu dari sekian banyak hal di bumi yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun dalam hidup. Kadang kita berpikir bahwa hidup itu penuh rahmat; penuh berkat tapi di satu sisi kita menyangkal saat berjumpa dengan apa yang dinamakan kehilangan. Kadang kita memberontak saat bersua dengan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Tidak bisa menentukan keputusan untuk memilih atau menolak. Hidup mengalir tanpa permisi, berjalan tanpa meminta izin, bebas tanpa kendali. Dan pada akhirnya pada banyak kesempatan kita hanya bisa berkata -amin”. Sang lelaki menyelesaikan satu paragrafnya. Ia masih harus mengurus kudanya. Kuda yang ia anggap sebagai malaikat yang Tuha...

Ziara Waktu (part 2)

Gambar
  16:30 Ketakutannya hari ini adalah kepastian; saat semua kebebesan dan misteri seolah tidak diberi tempat. Semua seketika berubah, bukan lagi tentang seberapa kuat kamu bertahan tapi seberapa ikhlas kau melangkah. Lelaki itu memilih menghabiskan sorenya dengan sebatang rokok dan secangkir kopi. Ia berkisah kepada kedua sahabatnya itu, tentang nikmat yang selalu jadi rindu dan rasa takut yang selalu menghantu. Di saat kopi telah tandas, rasanya tinggal mengendap sesal. Sesekali ia menghirup aroma rokok yang perlahan lenyap tanpa menunggu alasan untuk tetap mengepul di udara dan mengamati endapan kopi yang pekat. Ia pun segera  merapikan barang-barangnya dan bergegas untuk pulang pada tempat di mana hati tak lagi merasa asing. "Senja tidak harus dinikmati", bisiknya. 17:50 Di antara bisingnya dunia, doa adalah sunyi yang paling menyenangkan. Memohon di antara sendiri dan keributan, hingga akhirnya kata-kata sekatika tak lagi sanggup dieja. Lelaki itu menyadari, bahwa perjalan...