Hidup Terlalu banyak Aminnya.

Pada suatu hari yang membosankan, sang lelaki merangkai keributan di kepalanya. Tentang banyaknya amin yang bertebaran pada lembaran percakapan manusia hari ini. Ia baru saja kehilangan orang yang paling ia cinta, ya setidaknya dulu sang lelaki pernah berpikir untuk menghabiskan sisa waktu bersamanya. “Benar bahwa kematian hanyalah satu dari sekian banyak hal di bumi yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun dalam hidup. Kadang kita berpikir bahwa hidup itu penuh rahmat; penuh berkat tapi di satu sisi kita menyangkal saat berjumpa dengan apa yang dinamakan kehilangan. Kadang kita memberontak saat bersua dengan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Tidak bisa menentukan keputusan untuk memilih atau menolak. Hidup mengalir tanpa permisi, berjalan tanpa meminta izin, bebas tanpa kendali. Dan pada akhirnya pada banyak kesempatan kita hanya bisa berkata -amin”. Sang lelaki menyelesaikan satu paragrafnya. Ia masih harus mengurus kudanya. Kuda yang ia anggap sebagai malaikat yang Tuha...